MARI SUKSESKAN PEMILUKADA 2018

RPJMDes

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 

DESA CIBUGEL 2013-2019




BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

Bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, Desa atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yuridis, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratis dan pemberdayaan masyarakat.

Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa wewenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten/ Kota, maka sebuah desa diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berdasarkan partisipasi dan transpransi serta demokrasi yang berkembang di desa, maka desa diharuskan mempunyai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) ataupun Rencana Pembangunan Tahunan Desa (RKP Desa).

RPJM Desa Cibugel ini merupakan rencana strategis Desa Cibugel untuk mencapai tujuan dan cita-cita desa. RPJM Desa tersebut nantinya akan menjadi dokumen perencanaan yang akan menyesuaikan perencanaan tingkat Kabupaten. Spirit ini apabila dapat dilaksanakan dengan baik maka kita akan memiliki sebuah perencanaan yang memberi kesempatan kepada desa untuk melaksanakan kegiatan perencanaan pembangunan yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip Pemerintahan yang baik (Good Governance) seperti partisipasif, transparan dan akuntabilitas.
 

1.2       Landasan Hukum

1.        UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

2.        UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

3.        PP Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa.

4.        Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 1 Tahun 2007 tentang Prosedur Perencanaan dan Penggangaran Daerah Kabupaten Sumedang.
5.        Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025.

6.        Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Sumedang.

7.        Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sumedang.

8.        Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.

9.        Peraturan Bupati Sumedang Nomor 42 Tahun 2004 tentang pelimpahan sebagian urusan Pemerintahan dari Bupati kepada Camat di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Sumedang.

10.    Peraturan Bupati Sumedang Nomor 113 Tahun 2009 tentang Sumedang Puseur Budaya Sunda.


1.3.     Tujuan dan Manfaat

Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Desa Cibugel ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut :
1.        Tujuan RPJM Desa
a.    Agar Desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan desa dalam lingkup skala desa yang berkesinambungan dalam waktu 5 tahun dengan menyelaraskan kebijakan pembangunan Kecamatan maupun Kabupaten.
b.    Sebagai dasar/pedoman kegiatan pembangunan Desa Cibugel.
c.     Sebagai masukan penyusunan RAPB Desa Cibugel.

2.        Manfaat RPJM Desa
a.    Lebih menjamin kesinambungan pembangunan.
b.    Sebagai rencana induk pembangunan desa yang merupakan acuan pembangunan desa.
c.     Pemberi arah seluruh kegiatan pembangunan di Desa.
d.    Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan program pembangunan dari pemerintah.
e.    Dapat Mendorong partisipasi masyarakat.



BAB II
PROFIL DESA

2.1.     Kondisi Desa

2.1.1.       Sejarah Desa
Desa Cibugel telah ada sekitar tahun 1875 pada masa kolonial belanda yang disebut dengan kata lain Petinggi. Pada saat itu bersamaan dengan keberadaan Kabupaten Sumedang. Desa Cibugel dipimpin oleh petinggi yaitu seorang kepala desa pada saat itu. kepala desa atau disebut kuwu Cibugel yaitu bernama ABAS, beliau adalah Kuwu pertama Desa Cibugel. Pada saat itu Indonesia masih berada di bawah jajahan Belanda. Kemudian Pemerintahan selanjutnya dipimpin oleh seorang kuwu bernama TIRTA DIRJA beliau adalah sesepuh dari Dusun Cibugel pada saat itu. Bapak TIRTA DIRJA disebut oleh masyarakat dengan sebutan Juragan Kuwu karna merupakan orang yang kaya, sehingga pada masa pemerintahannya Desa Cibugel lebih berkembang. Anak-anak dari Bapak TIRTA DIRJA juga banyak yang sukses dan menjadi orang-orang yang terhormat di desa mereka. Pada masa itu, Desa Cibugel memiliku 7 dusun, yang kemudian dibagi menjadi 3 desa karena wilayahnya dinilai terlalu luas, untuk memudahkan dalam menjalankan pemerintahan. Desa Cibugel dibagi menjadi 3 desa yaitu Desa Cibugel, Desa Cijaha dan Desa Antara.
Setelah pemerintahan Bapak TIRTA DIRJA kemudian digantikan oleh Bapak WIKARTA PRAJA, yang masih merupakan keturunan dari Bapak WIKARTA PRAJA. Setelah itu kepemimpinan diteruskan oleh Bapak Adi Maja, kemudian Bapak Yaya Kuswaya dan kemudian kembali dipimpin oleh Bapak Adi Maja. Setelah itu Bapak Mista, dilanjutkan oleh Bapak Atang dan diteruskan lagi oleh Bapak Atjun Kamsu dan kemudian yang  terakhir dan yang masih menjabat hingga sekarang yaitu Bapak RUSMAN. Keseluruhan dari masa kepemimpinan tersebut semua masih keturunan atau trah dari Bapak TIRTA DIRJA kecuali Bapak Atang.
Pada tahun 1975, Desa Cibugel dibagi lagi menjadi dua yaitu Desa Sukaraja dan Desa Cibugel. Desa Sukaraja dikepalai oleh Bapak H.Muhammad Noeh. Kemudian seiring berkembangnya maka Desa Sukaraja kembali kemekarkan menjadi dua yaitu Desa Sukaraja dan Desa Tamansari. Pada tahun 1982, Desa Cibugel kembali dimekarkan menjadi tiga desa yaitu Desa Cibugel, Desa Jayamekar dan Desa Buanamekar. Kini, Desa Cibugel telah memiliki tujuh desa yang merupakan pemekaran dari Desa Cibugel.
Desa Cibugel melewati masa Penjajahan Belanda dan Jepang. Pada saat masa Belanda, eilayah Desa Cibugel didominasi dengan perkebunan teh. Teh tersebut diolah dipabrik yang terletak di dekat perkebunan tersebut. Hasil dari teh tersebut dikirim ke Eropa untuk diperdagangkan. Para penduduk desa pun diperbantukan untuk mengelola perkebunan tersebut.
Setelah belanda menyerah dan kemudian digantikan oleh jepang, para tentara Jepang merusak perkebunan teh tersebut dengan tujuan untuk merusak perdagangan teh di Eropa. Kemudian tanaman teh digantikan dengan tanaman kacang tanah. Tanaman tersebut pun tumbuh dengan suburnya karena tanah diwilayah cibugel merupakan tanah yang kaya akan unsur hera. Sehingga ketika tanaman kacang tanah ditanam disana, maka kacang tanah itu tumbuh hingga lutut orang dewasa karena suburnya.
Setelah kemerdekaan, Desa Cibugel bergabung dengan wilayah Darmaraja. Penduduk Cibugel masih mengolah tanaman kacang tanah, jagung dan padi sebagai sumber penghidupan mereka. Penduduk Desa Cibugel merupakan masyarakat yang masih memegang erta adat istiadatnya. Selain itu sifat kegotongroyongan masih kuat terjaga.
Desa Cibugel merupakan salah satu tempat terjadinya pembantaian DI/TII Jawa Barat. Para anggota DI/TII bersembunyi di hutan dekat dengan pemukiman warga kemudian pada suatu saat mereka menyerang desa tersebut dengan tujuan mendapatkan bahan makanan dan persediaan barang-barang untuk bertahan hidup dihutan tersebut. Pada saat penyerangan tersebut menewaskan sekitar 130an warga desa dalam satu malam.
Maka dibuatlah sebuah tugu perigatan untuk mengenang pembantaian DI/TII yang terjadi di Desa Cibugel tersebut. Tugu tersebut berada di depan Kantor Desa Cibugel. Tempat menguburkan para warga yang meninggal akibat pembantaian DI/TII tersebut tepat didepan Kantor Desa Cibugel sekarang. Akan tetapi sebagian keluarga dari para warga yang memiliki kerabat yang meninggal memindahkan kuburan keluarganya. Namun ada sebagian yang masih tetap berada di dekat monumen tersebut. Bahkan kini tempat yang digunakan untuk menguburkan para warga yang tewas dibangun masjid yang kemudian diberi nama Masjid ASY-SYUHADA.

Berikut ini daftar peristiwa yang terjadi di Desa Cibugel
TAHUAN KEJADIAN
PERISTWA BAIK
PERISTIWA BURUK
..ss/d 1945

Penjajahan Belanda dan Jepang
1948-1959

Pemberontakan DI/TII
1962

Paceklik/ Tapran



1963
Pembangunan Balai Desa

1975
Pemekaran Desa Cibugel dengan Desa Sukaraja

1982
Kedatangan Gubernur Jawa Barat ( SOLIHINN)
Longsor Cilingga
1982
Pemekaran Desa Cibugel dengan Desa Jayamekar, Tamandari dan Buanamekar

1981-1982
Menerima Bantuan Sapi Banpres

1991
Terbentuknya Kecamatan Cibugel

2000
Menerima Bantuan KUT

2003-2005
-      Adanya Program PPK
-      Bantuan Aspal Jalan Parapatan - Cipicung

TAHUAN KEJADIAN
PERISTWA BAIK
PERISTIWA BURUK
2006
Adanya Program Raksa Desa

2007-2010
Adanya Program PNPM-MP

2009
-   Adanya Program PAMSIMAS
-   Bantuan Domba dari PIK
-   Juara 1 Lomba RW Unggulan Tingkat Kabupaten Sumedang
-   Juara 4 (harapan I) Lomba Desa Tingkat Kabupaten Sumedang
-   Juara 3 Lomba Posyandu Tingkat Kabupaten Sumedang
Longsor di Cigunugn I
2010
-   Juara I Lomba Desa Tingkat Kabupaten Sumedang
-   Menjadi Wakil Kabupaten Sumedang mengikuti Lomba Desa Tingkat Provinsi Jawa Barat


2.1.2.       Demografi

Letak dan Luas Wilayah
Desa Cibugel merupakan salah satu dari 7 Desa di Wilayah Kecamatan Cibugel yang terletak di ibu kota kecamatan yang mempunyai luas wilayah 4,5 km2.
Batas-batas administratif pemerintahan Desa Cibugel Kecamatan Cibugel sebagai berikut :
- Sebelah Utara
:
Desa Tamansari
-       Sebelah Timur
:
Desan Sukaraja dan Desa Jayamandiri
-       Sebelah Selatan
:
Desa Buanamekar dan Desa Jayamandiri
-       Sebelah Barat
:
Desa Jayamekar

Iklim
Iklim Desa Cibugel, sebagaiman desa-desa lain diwilayah Indonesia mempunyai Iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Cibugel Kecamatan Cibugel.

2.1.3.       Keadaan Sosial

Jumlah Penduduk
Penduduk Desa Cibugel berjumlah 4.150 jiwa, yang terdiri dari 2.109 orang laki-laki dan 2.041 orang perempuan, yang terbagi dalam 1.251 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah rumah sebanyak 105 buah dengan kepadatan 808 jiwa / Km².
Jumlah penduduk per dusun di Desa Cibugel hasil estimasi perhitungan tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel -1
Jumlah Penduduk Per Dusun Di Desa Cibugel Tahun 2013
No
Dusun
Jumlah Penduduk
Jumlah
KK
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1.
Sirnarasa
974
950
1.924
572
2.
Cidomas
621
613
1.234
365
3.
Cibugel
514
478
991
314
Jumlah Total
2.109
2.041
4.150
1.251

Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Cibugel sebagai berikut :
Tabel -2
Tingkat Pendidikan
Blm Skl
Blm TMT SD
TMT SD
TMT SLTP
TMT SLTA
D1/
D2
D3
S1
S2
818
370
1.963
570
331
7
27
57
7


2.1.4.       Keadaan Ekonomi

Mata Pencaharian
Karena Desa Cibugel merupakan desa pertanian, maka sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, selengkapnya sebagai berikut :

Tabel -3
Mata Pencaharian Penduduk
Tdk Bekerja
IRT
Pelajar
Pensiunan
PNS
TNI/
Polri
Petani
Buruh
Peg. Swata
Wiraswasta
Lain-Lain
1137
1098
507
24
41
4
441
38
100
750
37
Pola Penggunaan Tanah
Penggunaan tanah di Desa Cibugel sebagian besar diperuntukan untuk tanah pertanian kebun dan sawah sedangkan sisanya tanah kering yang merupakan bangunan dan Fasilitas-fasilitas lainnya.

Pemilikan Ternak
Jumlah Kepemilikan Hewan Ternak penduduk Desa Cibugel adalah sebagai berikut :

Tabel -4
Kepemilikan Ternak
Ayam
Domba
Sapi
Lain-lain
1570
540
215
95

2.2.     Kondisi Pemerintahan Desa
2.2.1.       Pembagian Wilayah Desa
Desa Cibugel merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Cibugel, secara geografis Desa Cibugel terletak antara 6º44’-70º83’ Lintang selatan dan 107º21’-108º21’ Bujur Timur, yang terdiri dari 3 (tiga) Dusun yaitu : Dusun Sirnarasa, Dusun Cidomas dan Dusun Cibugel, 3 (tiga) RW dan 18 (delapan belas) RT.
Dusun paling luas wilayahnya adalah Dusun Sirnarasa dan yang paling kecil luas wilayahnya adalah Dusun Cibugel Sehingga secara umum terlihat bahwa pembagian ketiga dusun tersebut relatif merata sehingga jikalau dilihat dari aspek persebaran pembangunan maka pelaksanaan pembangunan di ketiga dusun telah memiliki potensi baik alam maupun sumber daya manusia yang hampir dapat dikatakan sama dan seimbang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini.

Luas Wilay ah Menurut Dusun di Desa Cibugel
No.
Dusun
Luas Wilayah (Ha)
1
Sirnarasa
174,3 Ha
2
Cidomas
153,2 Ha
3
Cibugel
123,5 Ha

Luas wilayah masing-masing dusun tidak pernah berubah semenjak Desa Cibugel melakukan pemekaran pada tahun 2008 menjadi Desa Cibugel sebagai desa induk dan Desa Jayamandiri.







2.2.2.       SOTK Desa
Kepala Desa
BPD
Petugas Teknis Lapangan
 Sekretaris Desa
Ulu-Ulu
EMING
RUSMAN
Kadus Sirnarasa
UUN S.
T A T A
Kadus Cidomas
MAMAN
Kadus Cibugel
HENDI
Kulisi Desa
SAPTA
Kaur Umum dan Pemerintahan

Kaur Kesra
DADANG S
USUP S.
Kaur Ekbang
ROMLI
Bendahara Desa
IDA R
 








BAB III
POTENSI DAN MASALAH

3.1. Potensi
Luas wilayah Desa Cibugel adalah 4,5 Km² (empat koma lima kilometer persegi) terdiri dari pemukiman seluas 0,32 Km², persawahan seluas 0,85 Km², perkebunan 2,85 Km², kuburan 0,04 Km², pekarangan 0,05 Km², perkantoran 0,02 Km², dan prasarana umum lainnya seluas 0,38 Km².
Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaan  di Desa Cibugel

No.
Jenis Penggunaan
2010
2011
2012*)
1.
Sawah
0,85
0,85
0,85
2.
Perkebunan
2,85
2,85
2,85
3.
Kuburan
0,04
0,04
0,04
4.
Pekarangan
0,05
0,05
0,05
5.
Perkantoran
0,02
0,02
0,02
6.
Prasarana Umum
0,38
0,38
0,38
7.
Pemukiman
0,32
0,32
0,32
Jumlah
4,5
4,5
4,5

Pembagian luas wilayah dan penggunaan lahan di Desa Cibugel Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang dapat divisualisaikan dalam grafik  di bawah ini :
Pembagian Penggunaan Lahan di Desa Cibugel

 

Perekonomian Desa
Pertambahan dan peningkatan aspek perekonomian menjadi bagian penting dari eksistensi adanya pemerintahan di desa, dengan adanya peningkatan aktivitas perekonomian di desa menunjukan keberhasilan Pemerintah Desa dalam mengelola dan mempergunakan kemampuan serta sumber daya yang ada sehingga meningkatkan masyarakat pada kesejahteraan.
Salah satu indikator peningkatan perekonomian di Desa Cibugel adalah perkembangan jumlah lapangan usaha mulai dari sektor pertanian, peternakan, perdagangan, industri, perkebunan hingga sektor jasa dan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Jumlah Lapangan Usaha di Desa Cibugel
No.
Lapangan Usaha
2011
2012
2013
1.
Pertanian
698
715
715
2.
Peternakan
45
51
51
3.
Perdagangan
184
211
211
4.
Industri
6
7
7
5.
Perkebunan
38
43
43
6.
Jasa
46
55
55
Jumlah
1017
1082
1082
Dari data diatas kita dapat melihat bahwa jumlah lapangan usaha untuk tahun 2011 dan tahun 2013 melebihi jumlah Kepala Keluarga pada tahun yang bersangkutan, hal ini dikarenakan adanya beberapa Kepala Keluarga yang merangkap pekerjaan dalam beberapa sektor usaha.

Pendapatan Asli Desa
Pendapatan Asli Desa (PAD) merupakan salah satu indikator kemandirian desa terutama dalam aspek fiskal untuk pembiayaan urusan rutin di kantor maupuan dalam pembiayaan pembangunan di desa.  Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Pendapatan Asli Desa (PAD)
 di Desa Cibugel Tahun 2012

Uraian
2011
2012
2013
1.
Tanah Carik
8.285.600,00
8.285.600,00
8.285.600,00
2.
Raksa Desa
1.250.000,00
1.650.000,00
1.650.000,00
3.
Warung Desa
10.000.000,00
10.000.000,00
10.000.000,00
Jumlah
19.535.600
19.935.600
19.935.600



3.2. Masalah
Berdasarkan penjaringan masalah yang dilakukan di setiap dusun dihadapi masalah sebagai berikut :

I.
PENGEMBANGAN WILAYAH
1.1
Pekerjaan Umum
1.1.1
Jalan Cibiru –Sukamaju Rusak dan belum di kirmir  p 410 m
1.1.2
Jalan Gada – Jurutilu rusak (perlu di plur ulang)
1.1.3
Jalan Gada- Mahsayong becek (belum di plur)
1.1.4
Jurutilu – Parapatan becek pada musim hujan harus di kirmir
1.1.5
Jembatan Cikujang – Silegok rusak parah
1.1.6
Jalan Cigunung becek pada musim hujan harus di kirmir
1.1.7
Gada –Sukamaju masih Berlubang
1.1.8
Gang Pajagalan sudah rusak
1.1.9
Gang Sirnarasa becek
1.1.10
Jembatan Santiong rusak
1.1.11
Jalan  Pasirjengkol- Sukawaris rusak
1.1.12
Jalan Bakansawut masih batu
1.1.13
Jalan Gang Babakanpeteuy rusak
1.1.14
Jalan Babakandesa – Parapatan rusak parah
1.1.15
Babakandesa – Cipicung rusak parah
1.1.16
Jalan gang Kecamatan- Kemantren rusak
1.1.17
Jalan Panggung- carik masih tanah
1.1.18
Masjid Jami Asy- Syuhada perlu direhab
1.1.19
Masjid Jami Al- Istokomah perlu direhab
1.1.20
Masjid Jami Miftahul Huda perlu direhab
1.1.21
Masjid Jami Al-Ikhlas perlu direhab
1.1.22
Masjid Jami Al-Barokah perlu direhab
1.1.23
Mushola Al-Muawanah perlu direhab
1.1.24
Mushola AR-Rohman perlu direhab
1.1.25
Mushola Nurul Iman perlu direhab
1.1.26
Mushola AL- Inayah perlu direhab
1.1.27
Mushola AL-Iswatunhasah perlu direhab
1.1.28
Mushola Nurul Iman perlu direhab
1.1.29
Mushola AR-Rohman perlu direhab
1.1.30
Mushola AL- Majroah perlu direhab
1.1.31
Mushola AL- Barokah perlu direhab
1.1.32
Mushola Uswatun Hasanah perlu direhab
1.1.33
Mushola AL- Hidayah perlu direhab
1.1.34
Mushola AL-Mustopa perlu direhab
1.1.35
Mushola AL- Ikhsan perlu direhab
1.1.36
Mushola Nurul Hikmah perlu direhab
1.1.37
Mushola Al- Hidayah perlu direhab
1.1.38
Mushola Al- Sholihin perlu direhab
1.1.39
Harus Ada  PAUD Dusun Sirnarana
1.1.40
Harus Ada Pos Yandu Dsn. Sirnarasa
1.1.41
Jln. Carik – Jurutilu Rusak Parah
1.1.42
Belum ada  TPA
1.1.43
Belum tersediannya Kobong PONPES Riyadul Mustofa
1.1.44
Masih Banyak rumah Tidak Layak Huni
1.1.45
Perlu Pemeliharaan kantor dan Rehab Desa
1.1.46
Guliplug Mahsanjong- Kadu
1.1.47
Guliplug Dusun Sirnarasa Gada Cilegok
1.1.48
Pembuatan Gully Plug, dan Dam Penahan Erosi (DPE)
1.1.49
Lapang Bola Carik Masih Kecil perlu pelebaran
1.1.50
Jl. Cibugel –Darmaraja Rusak Parah
1.1.51
Jl. Cibugel- Cipasang Rusak Parah
1.1.52
Tebing di Wilayah RT 04/01 terancam longsor
1.1.53
Jl. Gada- Jayamekar sudah ruksak
1.1.54
Beberapa jalan gang di dusun Sirnarasa belum di plur
1.1.55
Beberapa jalan gang di dusun Cidomas belum di plur
1.1.56
Beberapa Jalan gang di dusun Cibugel belum di plur
1.1.57
Belum tersedia jalan pertanian Pasir Jengkol-Cikondang amis
1.1.58
Jalan Cikondang amis-Carik sebagian besar masih bebatuan
1.1.59
Belum tersedianya Sanggar Seni
1.1.60
Posyandu Kartini Sudah Rusak
1.1.61
Belum tersedianya Posyandu di Dusun Sirnarasa
1.1.62
Jalan Gang Pamunduran Masih Tanah
1.1.63
Belum tersedianya Balai Dusun Sirnarasa
1.1.64
Belum tersedianya Balai Dusun Cidomas
1.1.65
Belum tersedianya Balai Dusun Cibugel
1.1.66
Belum tersedinanya tempat pemandian Zenajah di tiap Dusun
1.1.67
Belum tersedianya Jalan Pertanian Babakansawut-Babakanmoyan
1.2
Sumber Daya Air
1.2.1
Irigasi Cigunung II Sudah Rusak
1.2.2
Irigasi Cigunung I Sudah Rusak
1.2.3
Irigasi Cirakoneng- Cibitung- Babakandesa Tidak Berfungsi
1.2.4
Saluran Air Bersih Bakan Sawut
1.2.5
Belum tersedianya Sarana Air Bersih Cikondangamis
1.2.6
Saluran Air bersih Dusun Cibugel belum tertata rapih
1.2.7
Air bersih di Dusun Cibugel dan Cidomas belum di meter
1.3
Lingkungan Hidup
1.3.1
Harus ada MCK Di RT 07/01 Dusun Sirnarasa
1.3.2
Harus Ada MCK di RT 01/02 Dusun Cidomas
1.3.3
Harus Ada MCK di RT 05/03 Dusun Cibugel
1.3.4
Harus ada  Sumur Resapan Air Hujan
1.3.5
Belum Tersedianya Tempat Pengolahan sampah
II.
BIDANG SOSIAL BUDAYA
2.1
Pendidikan
2.1.1
Kreatifitas anak di bidang Kesenian Modern masih kurang
2.1.2
Kurangnya Operasional TUTOR PAUD
2.1.3
Bidang Kesenian tradisional kurang berkembang
2.1.4
Masih banyak anak putus sekolah
2.1.5
PAUD Ar-Rohman belum mempunyai sarana bermain anak
2.1.6
BKB Desa Cibugel belum mempunyai sarana bermain anak
2.2
Kesehatan
2.2.1
Kurangnya Pembinaan Kader Posyandu, PKK,RT/RW
2.2.2
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang Kesehatan
2.2.3
178 warga termasuk Rumah Tangga Kurang Mampu
2.2.4
Masih Kekurangan Peralatan Posyandu di tiga Dusun
2.3
Pemerintahan
2.3.1
SDM Perangkat Desa Masih kurang
2.3.2
SDM RT/RW kurang
2.3.3
Kurangnya Kesejahteraan Kader Posyandu, PKK, RT/RW
2.3.4
PKK Kurang Keterampilan (Menjahit, Kerajinan Tangan dll)
2.4
Sosial
2.4.1
25 orang termasuk katogori cacat fisik
2.4.2
3 orang anak Idiot
2.4.3
1 orang warga termasuk katagori cacat mental
2.5
Keagamaan
2.5.1
Kurangnya Kesejahteraan Guru Ngaji dan TPA
2.5.2
Masih Kurang Alat-Alat Seni Keagamaan (Samroh,Rebana)
2.6
Seni dan Budaya
2.6.1
Belum tersedianya Alat-alat Kesenian Tradisional
III.
BIDANG EKONOMI
3.1
Pertanian
3.1.1
Belum tersedianya sarana pertanian
3.1.2
Bibit Padi masih kurang
3.1.3
Bibit jagung masih kurang
3.1.4
Masih banyak Lahan Kritis
3.1.5
Perlu adanya Pelatihan Rehabilitasi Lahan Kritis
3.1.6
Pembuatan Agroforesti dan Pemanfaatan Lahan Bawah Tegakan (PLBT)
3.1.7
Pelatiahan Penanganan Kawasan Hulu Cachment Area Waduk Jati Gede
3.1.8
Pembuatan Lumbung Kelompok Tani
3.1.9
Harus diperdayakan Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM)
3.1.10
Belum ada Persemaian Mekar Mukti
3.1.11
Belum ada Persemaian Sinar Harapan
3.1.12
Belum ada Agroforestri dan PLBT
3.2
Peternakan/ Perikanan
3.2.1
Perlu penambahan bantuan Ternak Domba
3.2.2
Perlu penambahan bantuan Ternak Sapi
3.2.3
Perlu bantuan Ternak Ayam
3.2.4
Kurangnya Bibit Ikan
3.2.5
Perlu pembinaan Keluarga Ternak
3.3
Perdagangan/ Koperasi/Industri
3.3.1
UP2K masih belum berkembang
3.3.2
Sarana prasarana BUMDES belum berkembang
3.3.3
Perlu adanya Pengelohan makanan has daerah
3.4.4
Kurangnya  Modal Gakin Produktif
3.4.5
Belum Tersedianya Pasar Desa/Rakyat



BAB IV
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

4.1.     Visi dan Misi
­­­­­­­
4.1.1.       Visi
Visi merupakan cara pandang jauh ke depan, kemana organisasi akan dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten serta tetap eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan dan Visi Desa Cibugel harus selalu berlandaskan RPJMD Kabupaten Sumedang dan Renstra Kecamatan Cibugel sebagai bagian dari konsekuensi tata urutan berpemerintahan, visi Desa Cibugel adalah :
Dengan iman dan taqwa pada tahun 2018 Desa Cibugel akan menjadi pusat perekonomian di Kecamatan Cibugel yang disokong tatanan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.”.  Dengan moto “Cibugel BERADAB (Bersih, Rapi, Dinamis dan Berwibawa)” diharapkan akan bersinergi dengan “SUMEDANG   SEYUM MANIS”.

4.1.2.    Misi

Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi sebagai penjabaran dari visi yang telah ditetapkan. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, dirumuskan 3 (tiga) misi Desa Cibugel  sebagai berikut :
Sedangkan Misi Desa Cibugel Adalah :
1.   Meningkatkan SDM Pemerintah Desa dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat;
2.   Mengembangkan dan menggali potensi yang ada, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang dimiliki, untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat baik dibidang kesehatan, pendidikan maupun perekonomian;
3.   Meningkatkan infrastruktur desa, diantaranya pembangunan kantor desa, Jalan dan Gang Desa, Irigasi Pertanian dan Pembuatan Pasar Tradisional/Desa.

Untuk mengoperasionalkan Visi dan Misi Desa perlu dilandasi nilai-nilai desa yang bersumber dari kearifan budaya lokal yang ada dan tumbuh dalam masyarakat, antara lain adalah :
a.      Landung kandungan laer aisan, leuleus jeujeur liat tali
b.      Hade goreng ku omong
c.       Kacai jadi saleuwi, kadarat jadi salogak
d.      Caina herang, laukna beunang
                Landung kandungan laer aisan, leuleus jeujeur liat tali. Diartikan bahwa setiap kepemimpinan dalam berbagai lapisan mulai dari tingkat keluarga, RT, RW, dengan desa harus arif dan bijaksana, setiap pengambilan keputusan harus didasarkan pada sinergitas kecerdasaran spiritual, emosianal dan intelektual.
                Hade goreng ku omong. Maknanya adalah untuk menjaga tali silaturahmi dan hubungan pemerintahan yang baik harus dibangun komunikasi yang intensif, akuntabel dan transparan, baik antar unsur aparatur maupun antara aparatur dengan segenap warga masyarakat.
                Kacai jadi saleuwi, kadarat jagi salogak. Artinya adalah bahwa dalam menjawab berbagai tantangan dan mendayagunakan berbagai peluang dibutuhkan persatuan dan kesatauan atau kebersamaan dan kemanunggalan antar sesama komponen desa.
                Caina herang, laukna beunang. Diartikan sebagai suatu pola pikir, sikap dan tindak dalam penyelesaian masalah yang berorientasi pada proses yang konstruktif dan hasil yang komprehensif dalam kerangka win win solution.
Konsepsi dan nilai-nilai inilah yang menjadi landasan Desa Cibugel untuk mewujudkan sebuah harapan dan semangat menjadikan Kabupaten Sumedang sebagai Puseur Budaya Pasundan, dengan mengambil semangat “Dina budaya urang napak tina Budaya urang ngapak”.

4.2.     Kebijakan Pembangunan

4.2.1.       Arah Kebijakan Pembangunan Desa
Prioritas kebijakan program pembangunan Desa Cibugel yang tersusun dalam RPK Desa tahun 2013 sepenuhnya didasarkan pada berbagai permasalahan sebagaimana tersebut dalam rumusan masalah diatas. Sehingga diharapkan prioritas program pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2009 nantinya benar-benar berjalan efektif untuk menanggulangi permasalahan di masyarakat, terutama upaya meningkatkan keberpihakan pembangunan terhadap kebutuhan hak-hak dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, pendapatan, dll. Dengan demikian arah dan kebijakan pembangunan desa secara langsung dapat berperan aktif menanggulangi kemiskinan pada level desa.

4.2.2.       Program Pembangunan Desa
Program Pembangunan Desa Tahun 2014-2018 adalah sebagai berikut :

I.
PENGEMBANGAN WILAYAH
1.1
Pekerjaan Umum
1.1.1
Plurisasi dan Kirmir Jalan Cibiru –Sukamaju
1.1.2
Plurisasi Jalan Gada – Jurutilu
1.1.3
Plurisasi Jalan Gada- Mahsayong
1.1.4
Kirmir Jurutilu – Parapatan
1.1.5
Pemangunan Jembatan Cikujang – Silegok
1.1.6
Kirmir Jalan Cigunung
1.1.7
Plurisasi Gada –Sukamaju
1.1.8
Plurisasi Gang Pajagalan
1.1.9
Plurisasi Gang Sirnarasa
1.1.10
Pembuatan Jembatan Santiong
1.1.11
Plurisasi Jalan  Pasirjengkol- Sukawaris
1.1.12
Plurisasi/Rabat Beton Jalan Bakansawut
1.1.13
Plurisasi Jalan Gang Babakanpeteuy
1.1.14
Pengaspalan Jalan Babakandesa – Parapatan
1.1.15
Pengaspalan Babakandesa – Cipicung
1.1.16
Plurisasi Jalan gang Kecamatan- Kemantren
1.1.17
Plurisasi Jalan Panggung- carik
1.1.18
Rehabilitasi Masjid Jami Asy- Syuhada
1.1.19
Rehabilitasi Masjid Jami Al- Istokomah
1.1.20
Rehabilitasi Masjid Jami Miftahul Huda
1.1.21
Rehabilitasi Masjid Jami Al-Ikhlas
1.1.22
Rehabilitasi Masjid Jami Al-Barokah
1.1.23
Rehabilitasi Mushola Al-Muawanah
1.1.24
Rehabilitasi Mushola AR-Rohman
1.1.25
Rehabilitasi Mushola Nurul Iman
1.1.26
Rehabilitasi Mushola AL- Inayah
1.1.27
Rehabilitasi Mushola AL-Iswatunhasah
1.1.28
Rehabilitasi Mushola Nurul Iman
1.1.29
Rehabilitasi Mushola AR-Rohman
1.1.30
Rehabilitasi Mushola AL- Majroah
1.1.31
Rehabilitasi Mushola AL- Barokah
1.1.32
Rehabilitasi Mushola Uswatun Hasanah
1.1.33
Rehabilitasi Mushola AL- Hidayah
1.1.34
Rehabilitasi Mushola AL-Mustopa
1.1.35
Rehabilitasi Mushola AL- Ikhsan
1.1.36
Rehabilitasi Mushola Nurul Hikmah
1.1.37
Rehabilitasi Mushola Al- Hidayah
1.1.38
Rehabilitasi Mushola Al- Sholihin
1.1.39
Pembangunan PAUD Dusun Sirnarana
1.1.40
Pembangunan Pos Yandu Dsn. Sirnarasa
1.1.41
Rehab Plurisasi Jln. Carik – Jurutilu
1.1.42
Pembangunan  TPA
1.1.43
Pembangunan Kobong PONPES Riyadul Mustofa
1.1.44
Rehab  Rumah Tidak Layak Huni
1.1.45
Pemeliharaan kantor dan Rehab Desa
1.1.46
Guliplug Mahsanjong- Kadu
1.1.47
Guliplug Dusun Sirnarasa Gada Cilegok
1.1.48
Pembuatan Gully Plug, dan Dam Penahan Erosi (DPE)
1.1.49
Pelebaran Lapang Sepak Bola Carik
1.1.50
Pengaspalan dan Kirmir Jl. Cibugel- Darmaraja
1.1.51
Pengaspalan dan Kirmir Jl. Cibugel- Parakanpanjang
1.1.52
Pembuatan TPT dan Bronjong Kawat di RT.04/01
1.1.53
Plurisasi Jl. Gada- Jayamekar
1.1.54
Plurisasi jalan gang di dusun Sirnarasa
1.1.55
Plurisasi jalan gang di dusun Cidomas
1.1.56
Plurisasi jalan gang di dusun cibugel
1.1.57
Pembukaan Jalan Pertania Pasir Jengkol-Cikondang amis
1.1.58
Rabat Beton Jalan cikondang amis-carik
1.1.59
Pembangunan sanggar seni budaya
1.1.60
Rehabilitasi Posyandu Kartini
1.1.61
Pembangunan Posyandu di Dusun Sirnarasa
1.1.62
Pluriasasi Jalan Gang Pamunduran
1.1.63
Pembangunan Balai Dusun Sirnarasa
1.1.64
Pembangunan Balai Dusun Cidomas
1.1.65
Pembangunan Balai Dusun Cibugel
1.1.66
Pembuatan tempat pemandian Zenajah
1.1.67
Pembukaan Jalan Pertanian Poros Desa Babakansawut- Babakanmoyan
1.2
Sumber Daya Air
1.2.1
Rehab Irigasi Cigunung II
1.2.2
Rehab Irigasi Cigunung I
1.2.3
Rehab Irigasi Cirakoneng- Cibitung- Babakandesa
1.2.4
Pembuatan Saluran Air Bersih Bakan Sawut
1.2.5
Penyediaan Sarana Air Bersih Cikondangamis
1.2.6
Penataan / Penambahan saluran Air bersih Dusun Cibugel
1.2.7
Pengadaan meteran air bersih di dusun Cidomas dan dusun Cibugel
1.3
Lingkungan Hidup
1.3.1
Pembuatan MCK Di RT 07/01 Dusun Sirnarasa
1.3.2
Pembautan MCK di RT 01/02 Dusun Cidomas
1.3.3
Pembuatan MCK di RT 05/03 Dusun Cibugel
1.3.4
Pembuatan  Sumur Resapan Air Hujan
1.3.5
Penanganan dan Pengelolaan Sampah
II.
BIDANG SOSIAL BUDAYA
2.1
Pendidikan
2.1.1
Pembinaan Kesenian dan Pengadaan Alat Musik
2.1.2
Bantuan Operasional TUTOR PAUD
2.1.3
Pembinaan Kesenian Tradisional
2.1.4
Bantuan Beasiswa Pendidikan
2.1.5
Pengadaan Sarana Bermain PAUD Ar-rohman
2.1.6
Pengadaan sarana bermain BKB Sirnarasa
2.2
Kesehatan
2.2.1
Pembinaan Kader Posyandu, PKK,RT/RW
2.2.2
Penyuluhan  tentang Kesehatan kepada masyarakat
2.2.3
Bantuan Masalah Sosial
2.2.4
Pengadaan Peralatan Posyandu
2.3
Pemerintahan
2.3.1
PembinaanPerangkat Desa
2.3.2
Pembinaan RT/RW
2.3.3
Bantuan Kesejahteraan Kader Posyandu, PKK, RT/RW
2.3.4
Pelatihan Keterampilan PKK (Menjahit, Kerajinan Tangan dll)
2.4
Sosial
2.4.1
Bantuan Masalah Sosial dan Penanganan Bencana
2.5
Keagamaan
2.5.1
Bantuan Kesejahteraan Guru Ngaji dan TPA
2.5.2
Bantuan Alat-Alat Seni Keagamaan (Samroh,Rebana)
2.6
Seni dan Budaya
2.6.1
Pengadaan Alat-alat Kesenian Tradisional
III.
BIDANG EKONOMI
3.1
Pertanian
3.1.1
Penyedian sarana pertanian
3.1.2
Penyedian Bibit Padi
3.1.3
Penediaan Bibit jagung
3.1.4
Penanaman Lahan Kritis
3.1.5
Pelatihan Rehabilitasi Lahan Kritis
3.1.6
Pembuatan Agroforesti dan Pemanfaatan Lahan Bawah Tegakan (PLBT)
3.1.7
Pelatiahan Penanganan Kawasan Hulu Cachment Area Waduk Jati Gede
3.1.8
Lumbung Kelompok Tani
3.1.9
Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM)
3.1.10
Pembuatan Persemaian Mekar Mukti
3.1.11
Pembuatan Persemaian Sinar Harapan
3.1.12
Pembuatan Agroforestri dan PLBT
3.2
Peternakan/ Perikanan
3.2.1
Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Melalui Ternak Domba
3.2.2
Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Melalui Ternak Sapi
3.2.3
Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Melalui Ternak Ayam
3.2.4
Pengembangan bibit ikan
3.2.5
Perlu pembinaan Keluarga Ternak
3.3
Perdagangan/ Koperasi/Industri
3.3.1
Pengembangan UP2K
3.3.2
Pengembangan BUMDES
3.3.3
Pengelohan makanan has daerah
3.3.4
Tambahan Modal Gakin Produktif
3.3.5
Pembangunan Pasar Desa



BAB V
PENUTUP

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat Desa pada dasarnya ditentukan oleh sejauh mana komitmen dan konsistensi pemerintahan dan masyarakat Desa saling bekerjasama membangun Desa. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan secara partisipatif mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada monitoring evaluasi akan lebih menjamin keberlangsungan pembangunan Desa. Sebaliknya permasalahan dan ketidakpercayaan satu sama lain akan mudah muncul manakala seluruh komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat tidak memadai.
Diharapkan proses penyusunan RPJMDes 2013-2017  yang benar-benar partisipatif dan berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat akan mendorong percepatan pembangunan skala Desa menuju kemandirian Desa. Selain itu dengan akurasi kegiatan yang dapat dengan mudah diakses masyarakat Desa, maka diharapkan dalam proses penyusunan APB Desa seluruhnya bisa teranggarkan secara proporsional.

Ditapkan di Desa Cibugel
Pada Tangal 25 Januari  2013

Kepala Desa Cibugel




R U S M A N

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar